Pendidikan Seks dalam Islam

Rabu, 22 September 2010

credit: vhrmedia.com
Sejak saya duduk di bangku kelas 7 di MTs Matholi'ul Huda Troso 3 tahun lalu, saya termasuk siswa yang gemar menyimak penjelasan dari guru soal pelajaran sejarah Islam. Bagaimana tidak bangga, sebenarnya waktu dulu Islam adalah sebuah imperium yang besar yang memasuki masa kejayaan pada abad ke-15 M. Banyak ilmuwan yang bermunculan pada masa itu, semisal Ibnu Sina, Al-Khawarijmi, dan lain sebagainya. Selain itu, berbagai disiplin ilmu juga berkembang pesat seperti arsitektur, kedokteran, astronomi, kimia, matematika, filsafat dan lainnya.


Kala itu bangsa Barat yang masih pada masa kegelapan belajar banyak kepada bangsa timur (muslim). Diindikasikan selain disiplin-disiplin ilmu di atas, bangsa barat juga mempelajari banyak soal pendidikan seks yang pada waktu itu masih dianggap tabu oleh budaya ketimuran.

Menurut DR Fauziah Al-Dare, pendidikan seksual berkualitas secara Islami berasal dari kawasan Arab yang kemudian juga dicontoh masyarakat Barat.

"Pendidikan seksual juga dari Arab, seperti ilmu-ilmu lain layaknya aljabar dan kimia. Buktinya, Dewan Senat Inggris pernah melarang penerjemahan pendidikan seksual Arab ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1865,"
kata perempuan doktor spesialis pendidikan seksual asal Kuwait itu kepada TV Alarabiya, Dubai Jumat (30/3).

Dalam paket acara "idha`at" (sorotan) yang disiarkan langsung setelah shalat Jumat itu, doktor tamatan Fakultas Ilmu Jiwa Jurusan Pendidikan Seksual di Universitas York, Inggris, tersebut menilai bahwa Islam adalah agama yang paling banyak mengupas tentang pendidikan seks.

Ulasan yang pernah disampaikan oleh doktor itu cukup mencengangkan. Pasalnya kita sebagai umat islam sendiri di masa sekarang malah tidak menyadari bahwa begitu pentingnya pendidikan seks yang perlu ditanamkan sejak remaja atau bahkan sejak kecil. Sedangkan di abad ke-19 M bangsa Barat menyadari itu.

Apakah perlu kita menimba ilmu yang dulu pernah ditimba oleh bangsa barat, termasuk soal pendidikan seks? menurut saya sangat perlu, karena tanpa segala sesuatu bila tanpa ilmu itu bagaikan berjalan tanpa pelita. Dan selama masih ada kesempatan, mengapa tidak? mengapa harus malu?

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

Tentang Penulis
Saya Nailin Ni'mah, salah satu siswa MA Matholi'ul Huda Troso. Saya penulis sekaligus pengembang blog madrasah ini. Selamat membaca tulisan rintisan maupun kutipan-kutipan yang saya sajikan untuk Anda. Happy Blogging!

0 komentar to “Pendidikan Seks dalam Islam”

Kami menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Kami berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.